KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirot Allah SWT, yang telah memberikan rahmat sehingga kami (penulis) bisa menyelesaikan
tugas resume buku karya Agus Mustofa dengan judul “Ternyata Adam Dilahirkan”.
Sholawat beserta
salam semoga tetap tercurahkan kepada beliau Nabi Muhammad Ibnu Abdillah yang
telah mengangkis kita semua dari alam kebodohan menuju lautan ilmu seperti yang
kita rasakan pada saat ini.
Kami (penulis) mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut andil membantu demi terselesainya resume ini, dan kepada
dosen pembimbing kami Yongky Yolis Nata,
S.HI, M.PdI.
Sebagai umat manusia, yang tidak mungkin luput dari yang
namanya salah, untuk itu kami (penulis) mohon maaf apabila ada kesalahan baik
dalam tulisan maupun dalam susunan.
Dan kami (penulis) mohon juga kesedian para pembaca untuk
sudi kiranya memberikan kritik dan saran, dengan tujuan agar lebih baik lagi dalam penyusunan
berikutnya.
Pamekasan, 17 April
2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................
i
DAFTAR
ISI................................................................................................
ii
BAB I PEMBAHASAN
1.1 Resume............................................................................................
1
1.2 Membantah Pemikiran Agus Mustofa.............................................
2
BAB
II
2.1 Kesimpulan.......................................................................................
4
Daftar Pustaka..................................................................................
5
BAB I
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.1.
Resume
Serial
diskusi tasawwuf modern kali ini, Agus Mustafa kembali menghadirkan buku yang
sangat kontrovesial. Tidak main-main,
beliau memberikan nama judul bukunya dengan “Ternyata Adam Dilahirkan”. Menjadikan
simpang siur pemahaman tentang penciptaan Adam meskipun sama-sama bersumber
pada Al-Qur’an.
Menurut
penulis buku ini, kebanyakan umat Islam tidak mengambil ayat-ayat Al-Qur’an
secara utuh dan holistik yang akhirnya memunculkan pemahaman yang
sepotong-potong.
Pembahasan
di dalam buku ini, Agus, mengajak seluruh pembaca untuk kembali membuka tirai
gelap proses penciptaan Adam dan Hawa yang juga tertuang dalam Al-Qur’an.
Dengan harapan tidak bersikap apriori terlebih dahulu terhadap sudut pandang
baru dalam memahami hal ini.
Pemahaman Al-Qur’an yang kebenarannya tidak diragukan
lagi seraya dibuktikan pula dngan penemuan-penemuan ilmiah termuktahir yang
selama ini justru diperoleh oleh ilmuwan-ilmuwan non-muslim.
Tidak
dapat terelakkan lagi memang, perdebatan sengit seputar asal-usul kehidupan
makhluk hidup tidak akan pernah padam sepanjang sejarah manusia masih terus
berlangsung. Akan tetapi setidaknya akan terus hanya terdapat dua kelompok
besar dalam hal ini. Pertama adalah kelompok agamawan dan yang kedua adalah
kelompok ilmuwan. Pada masing-masing kelompok juga tentunya terbagi dalam
kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Secara
umum, kebanyakan umat Islam memiliki pandangan bahwa Allah menciptakan
manusia pertama dari tanah dengan mengucapkan “kun“. Maka seketika itu
pula terciptalah Adam. Sedangkan Hawa (istrinya) diciptakan dari tulang rusuk
dari dirinya yang kemudian diucapkan pula oleh Allah “kun“.
Padahal,
hasil penelusuran penulis buku ini, Al-Qur’an tidak pernah menyebut bahwa Adam
sebagai manusia pertama dan Hawa manusia kedua yang diciptakan setelah Adam.
Banyak ayat dalam Al-Qur’an jutsru memberi indikasi kuat bahwa Adam dan Hawa
adalah salah satu dari sekian banyak species manusia yang telah ada pada
waktu itu. Misalnya dalam QS. Al-A’Raaf (7) ayat 10-11. begitu pula dalam QS.
Ali Imran (3) ayat 33 dan masih banyak lagi dalam beberapa ayat-ayat lainnya.
1.2 Membantah Pemikiran Agus Mustofa
Menyimak
dari pemikiran atau dalil-dalil yang dikemukakan Agus, itu hanya penafsiran dia
saja bahwa Nabi Adam itu dilahirkan. Jadi, kalau Agus tidak punya background
ilmu tafsir, pendapatnya ini bisa saja diabaikan. Sangat jauh berbeda jika yang
mengatakannya ahli tafsir. Tetapi, tidak apa kita bedah sedikit untuk
memperlihatkan kebenaran dan kekeliruannya.
Menurut Agus terkutib didalam
bukunya ada kalimat, “Menurut penulis buku ini, kebanyakan umat Islam tidak
mengambil ayat-ayat Al-Qur’an secara utuh dan holistik yang akhirnya
memunculkan pemahaman yang sepotong-potong.” kata “kebanyakan umat Islam” bisa
termasuk di dalamnya para ulama. Jika para ulama dimasukkan ke dalamnya,
sehebat apakah Agus Mustofa sehingga dia merasa bahwa para ulama tidak mengambil
ayat-ayat al-Quran secara utuh dan holistik.
Jika mengambil istilah “utuh”,
berarti juga mengambil istilah “kaffah”. Apakah hukum Islam sudah
ditegakkan oleh Agus? Apakah Agus juga menghendaki sistem Islam berjalan di
Indonesia? Kalau Agus memang sangat menginginkan penerapan Islam dalam seluruh
kehidupan, sah-sah saja Agus berkata seperti itu. Tapi kalau tidak, ya dia
menganut pemikiran Yahudi. Karena orang Yahudi itu mengambil ayat yang satu dan
membuang ayat yang lain. Menurut orang Yahudi, ayat yang lain itu tidak berguna
baginya. Seharusnya, masalah ini juga menjadi renungan buat Agus sendiri.
Mengenai Siti Hawa yang diciptakan
dari tulang rusuk Nabi Adam, ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Imam Muslim. hadits ini sudah menjadi jumhur mufassirin atau
kesepakatan ahli tafsir.
Ayat yang berhubungan dengan
penciptaan Adam mengatakan bahwa Adam diciptakan dari tanah, sedangkan ayat
lain yang berhubungan dengan bani (keturunan) Adam mengatakan bahwa
manusia diciptakan dari air mani yang hina (sperma), Ini saja sudah membuktikan
bahwa Nabi Adam As. itu berbeda dengan keturunannya yang jelas-jelas dilahirkan.
Sesuai dengan ayat: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam dari sulbi mereka.” (QS. al-A’raf: 172).
Tidak ada ayat yang secara tegas
berbunyi bahwa Nabi Adam dilahirkan sebagaimana ada ayat yang tegas mengatakan
bahwa keturunan Nabi Adam itu dilahirkan. Lihat juga QS. al-Hijr: 26, al-A’raf:
12, al-Isra: 61, Shaad: 71.
Tentang
keturunan Adam diciptakan dari “air mani” dapat dibaca pada QS. al-Ma’arij: 39,
al-Mursalat: 20, al-Haj: 5, al-Kahfi: 37, al-Mu’minun: 12-14, Fathir: 11,
Yasin: 77, an-Najm: 46. Dan hal ini tentunya bertentangan dengan bukunya yang di dalamnya tertulis kalimat
“penelusuran penulis buku ini, Al-Qur’an tidak pernah menyebut bahwa Adam
sebagai manusia pertama dan Hawa manusia kedua yang diciptakan setelah Adam.
Banyak ayat dalam Al-Qur’an jutsru memberi indikasi kuat bahwa Adam dan Hawa
adalah salah satu dari sekian banyak species manusia yang telah ada pada
waktu itu. Jadi apakah sudah lebih hebat dari seorang mufasirin sehingga dia
berani mengatakan pendapat demikian?.
Dari semua pemikiran Agus tersebut
dapat lemahkan dengan satu ayat. “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di
sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari
tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ‘Jadilah’ (seorang manusia), maka
jadilah dia.” (QS. Ali Imran: 59). Mengapa Allah menurunkan ayat ini?
Bacalah ayat-ayat sebelumnya. Ayat-ayat itu membantah tentangketuhanan Isa
(Yesus). Jika memang Yesus itu Tuhan atau anak Tuhan karena tidak memiliki
bapak, bagaimana dengan Adam yang tidak memiliki bapak dan ibu? Tentu dalam hal
ini Adam lebih hebat daripada Yesus dan belum terdengar di telinga kalau ada
orang yang menuhankan Adam. Jadi, dari ayat ini secara tegas dapat di ambil
kesimpulan “Nabi Adam Tidak Dilahirkan Tetapi Diciptakan Dari Tanah.”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil resume dapat kami ambil sebuah kesimpulan
bahwasanya Nabi Adam Tidak Dilahirkan Tetapi Diciptakan Dari Tanah.
Diperkuat dengan firman Allah:
“Sesungguhnya
misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ‘Jadilah’
(seorang manusia), maka jadilah dia.” (QS. Ali Imran: 59).
Jadi sangat bertentangan dengan
pemikiran Agus Mustofa yang berpendapat bahwa sanya “Al-Qur’an tidak pernah menyebut bahwa Adam sebagai manusia pertama dan
Hawa manusia kedua yang diciptakan setelah Adam. Banyak ayat dalam Al-Qur’an
jutsru memberi indikasi kuat bahwa Adam dan Hawa adalah salah satu dari sekian
banyak species manusia yang telah ada pada waktu itu. Misalnya dalam QS.
Al-A’Raaf (7) ayat 10-11. begitu pula dalam QS. Ali Imran (3) ayat 33 dan masih
banyak lagi dalam beberapa ayat-ayat lainnya.
”
Daftar Pustaka
Muhammad Nawawi
Al-Jawi, Tafsir Munir. Surabaya: Al-Hidayah.
Al Jalaluddin
Muhammad Bin Muhammad, Tafsir Jalalin,Jakarta: Al-Haromain.
Tafsir At-Tobarri.
Adam dan Hawa diahirkan kembar oleh basyar (orang) generasi pertama yang tercipta dari air. Sedang Adam adalah basyar (orang) generasi kedua yang berpredikat Insan (manusia) pertama.
BalasHapusAdam dan Hawa diahirkan kembar oleh basyar (orang) generasi pertama yang tercipta dari air. Sedang Adam adalah basyar (orang) generasi kedua yang berpredikat Insan (manusia) pertama.
BalasHapusAdam dan Hawa diahirkan kembar oleh basyar (orang) generasi pertama yang tercipta dari air. Sedang Adam adalah basyar (orang) generasi kedua yang berpredikat Insan (manusia) pertama.
BalasHapus