KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirot Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
sehingga kami (penulis) bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Amsal
Al-Qur’an”.
Sholatullah wasalamuhu semoga tetap tercurahkan kepada
beliau Muhammad Ibnu Abdillah yang telah mengangkis kita semua dari alam kebodohan
menuju lautan ilmu seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Kami (penulis) mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut andil membantu demi terselesainya makalah ini, dan kepada
dosen pembimbing kami Syukron Mahbub, M.Pd.I
Sebagai umat manusia, yang tidak mungkin luput dari yang
namanya salah, untuk itu kami (penulis) mohon maaf apabila ada kesalahan baik
dalam tulisan maupun dalam susunan.
Sekaligus harapan
kami (penulis) semoga makalah ini bermanfaat dan juga bisa di implementasikan
dalam tatanan kehidupan masyarakat. Dan kami (penulis) mohon juga kesedian para
pembaca untuk sudi kiranya memberikan kritik dan saran, dengan tujuan agar lebih baik lagi dalam penyusunan
makalah berikutnya.
Sumenep, 01 Nopember
2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................
i
DAFTAR
ISI................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3
Tujuan Pembahasan..........................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Amsal Al-Qur’an............................................................
3
2.2
Macam-macam Amsal Al-Qur’an.....................................................
3
2.3
Al-Qur’an Memuat Segala Macam Perumpamaan...........................
5
2.4
Perumpamaan Sebagai Penjelas Sesuatu Yang Samar......................
6
2.5
Mamfaat Amsal Al-Qur’an...............................................................
6
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.......................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dewasa ini
yang terjadi dikalangan masyarakat muslim khususnya di Indonesia benar – benar
harus kita perbaiki bersama, karena peradabannya sudah tergerus oleh zaman yang
tak kondusif lagi dikarnakan hal itu dicampur tangani oleh orang –orang yang
tidak suka dengan kehadiran islam itu sendiri yang dalam hal ini adalah barat
atau yahudi, yang mana mereka telah memborbardir Ideologi orang Islam utamanya
dalam bidang ke al-Qur’anan. untuk itu perlu sebuah pemahaman kepada setiap
individu dengan tujuan agar tercipta manusia yang sempurna yang bisa memilih
dan memilah antara yang baik dan yang benar.
Agar hal
tersebut bisa di tanggulangi maka manusia memerlukan beberapa pemahaman yang terkait dengan
al-Qur’an diantaranya memahami “Amsal Al-Qur’an” karena dengan memahami dan
mengkaji hal tersebut, perubahan akan terjadi sedikit demi sedikit dikalangan
masyarakat muslim.
Oleh
karena itu perlu kiranya kami (penulis) untuk mengkaji hal-hal yang terkait
dari isi makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian amsal al qur'an?
2. Apakah macam-macam amsal Al Qur'an?
3. Apa manfaat amsal Al Qur'an?
1. Apakah pengertian amsal al qur'an?
2. Apakah macam-macam amsal Al Qur'an?
3. Apa manfaat amsal Al Qur'an?
1.3. Tujuan
Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian Amsal Al Qur'an.
2. Untuk mengetahui macam-macam amsal Al Qur'an.
3. Untuk mengetahui manfaat amsal Al Qur'an.
1. Untuk mengetahui pengertian Amsal Al Qur'an.
2. Untuk mengetahui macam-macam amsal Al Qur'an.
3. Untuk mengetahui manfaat amsal Al Qur'an.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Amsal
Al Qur’an
Secara
etiminologi kata amsal merupakan bentuk jamak dari kata matsal dan mitsal yang
berarti perumpamaan, sesuatu yang menyerupai atau menyamai dan bandingan.
Sedangkan secara terminologi matsal
adalah ungkapan perkataan yang dihikayatkan dan sudah populer untuk
menyerupakan keadaan yang terdapat dalam perkataan itu dengan sesuatu yang
karenanya perkataan diucapkan.
2.2 Macam-macam Amsal Al Qur'an
Amsal dalam Al Qur'an ada tiga macam, yaitu:
Amsal dalam Al Qur'an ada tiga macam, yaitu:
a. Amsal Musharrahah
Yaitu
amsal yang jelas, yakni yang jelas menggunakan kata-kata perumpamaan atau kata
yang menunjukkan penyerupaan.
Contoh:
Surat Al-Baqarah 17-20
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّآ أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لاَّ يُبْصِرُونَ {17}
17.
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api[26],
maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang
menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat
melihat.
|
[26]. Orang-orang munafik itu tidak dapat
mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, karena
sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. Keadaan mereka
digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas.
صُمُّ بُكْمٌ
عُمْىُُ فَهُمْ لاَ يَرْجِعُونَ {18}
|
18. Mereka
tuli, bisu dan buta[27], maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang
benar),
|
[27]. Walaupun pancaindera mereka sehat
mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran.
أَوْكَصَيِّبٍ
مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتُُ وَرَعْدُُ وَبَرْقُُ يَجْعَلُونَ
أَصَابِعَهُمْ فِي ءَاذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ وَاللَّهُ
مُحِيطُُ بِالْكَافِرِينَ {19
|
19. atau
seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap
gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati[28]. Dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir[29].
|
[28]. Keadaan orang-orang munafik itu,
ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan, adalah seperti orang
yang ditimpa hujan lebat dan petir. Mereka menyumbat telinganya karena tidak
sanggup mendengar peringatan-peringatan Al Quran itu. [29]. Maksudnya
pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir.
يَكَادُ
الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَآ أَضَاءَ لَهُم مَّشَوْا فِيهِ
وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا وَلَوْ شَآءَ اللَّهُ لَذَهَبَ
بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُُ
|
20. Hampir-hampir kilat itu
menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka
berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti.
Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan
mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
Contoh diatas memperlihatkan dua perumpamaan bagi orang munafik.
Pertama, seperti orang yang menyalakan api karena didalam api terdapat unsur cahaya.
Kedua, sepeti orang yang ditimpa hujan dari langit, karena didalamnya terkandung unsur kehidupan.
Contoh diatas memperlihatkan dua perumpamaan bagi orang munafik.
Pertama, seperti orang yang menyalakan api karena didalam api terdapat unsur cahaya.
Kedua, sepeti orang yang ditimpa hujan dari langit, karena didalamnya terkandung unsur kehidupan.
b. Amsal Kaminah
Yaitu amsal
yang tidak menyebutkan dengan jelas kata-kata yang menunjukan perumpamaan,
tetapi kalimat itu mengandung pengertian yang mempesona, sebagaiman yang
terkandung didalam ungkapan-ungkapan singkat.
Contoh.
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ
يُبَيِّن لَّنَا مَاهِيَ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لاَّ
فَارِضُُوَلاَ بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَاتُؤْمَرُونَ
Artinya: "Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan
tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu." (QS. AL Baqarah: 68)
c. Amsal Mursalah
Yaitu
kalimat-kalimat Al Qur'an yang disebut secara lepas tanpa ditegaskan redaksi
penyerupaan tetapi dapat digunakan untuk penyerupaan.
Contoh:
Contoh:
Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu[755]
ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka
berkata: "Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan
dari padanya." Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran
itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar." (QS Yusuf:
51).
|
[755]. Yang dimaksud dengan keadaanmu
ialah pendapat wanita-wanita itu tentang Yusuf a.s. apakah dia terpengaruh
oleh godaan itu atau tidak.
2.3 Al-Qur’an Memuat Segala Macam Perumpamaan
Jauh sebelum ada perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dewasa ini A l-Qur’an telah mendorong
umat manusia untuk melakukan kajian terhadap seluruh ala mini berikut segala
yang ada didalamnya, dengan ditampilkan tamsil yang cukup banyak.
Diantara tamsil yang dihadirkan
Al-Qur’an adalah mengilustrasikan fenomena alam, karakter manusia, tingkah
laku, status, amalan, siksa, pahala an idiologi umat manusia selama hidup
didunia. Oleh karena itu Al-Qur’an memuat segala macam perumpamaan dari
berbagai visi. Semua ini adalah untuk kepentingan umat manusia agar mereka
menyadari kalau kebenaran yang hakiki nhanyalah dating dari sisinya. Sebagai
mana bisebutkan dalam surat Az-Zumar ayat 27 :
وَلَقَدْ ضَرَبْنَا
لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam al-Quran
ini setiap macam dalam perumpamaan supaya mereka mendapat pelajaran.”
Tidak pernah ada satu kitab pun
didunia ini yang memuat tamsil yang kesempurnaannya sebanding dengan
Al-Qur’an, apalagi melebihinya.
2.4 Perumpamaan sebagai penjelas sesuatu yang samar
Ketika Allah SWT ingin menjelaskan
sesuatu masalah yang masih samar bagi sebagian manusiam, Dia menerangkannya
dengan perumpamaan yang mereka ketahui, karena itulahAllah SWT membuat
perumpamaan tersebut.
Perumpamaan adalah mendatangkan sesuatu yang telah terjadi, kemudian hal itu diucapkan dengan perkataan yang indah , padat dan deskriptif.
Selanjutnya ucapan tadi diambil
dan dipergunakan pada setiap situasi yang mempunyai kemiripan dengan keadan
ketika perumpamaan itu diucapkan. Sinonim kata “مثل“ dan “مثل“ ini adalah “شبه“ dan “شبه“ yang artinya adalah perumpamaan dan
seperti. Maksudnya adalah sesuatu yang masih samar dalam pikiran pendengar,
ingin dijelaskan oleh pembicara dengan sesuatu yang telah diketahui.
Ketika sesuatu yang rasional itu lebih tersembunyi atau samar dari sesuatu yang dapat dipersepsi melalui indra, maka pembicara berusaha menjelaskan sesuatu yang rasional dengan sesuatu yang dapat diraba dengan indra. Misalnya, seorang penyair ingin menggambarkan kepada kita yentang retaknya hati setelah hati itu pernah saling kasih-mengasihi, ia berkata:
ان القلوب اذا تنافرودها #
مثل الزجاجة كسر هالا يشعب
“jika hati telah kehilangan
rasa kasih sayangnya seperti kaca pecah yang akan sangat sulit
menyatukannya.”
Maksudnya, tidak dapat dipaksa.
Anda tidak dapat melihat pertentangan yang terjadi antara dua hati. Ini
adalah masalah ghaib, yang jauh dari jangkauan indra, karena apa yang terjadi
dari kedua belah pihak tersebut tidak dapat dilihat. Keretakan hati tidak
dapat dilihat karena ia merupakan masalah ghaib. Hal itu oleh penyair
dijelaskan dengan sesuatu yang dapat digambarkan.
|
2.5
Manfaat Amsal Al Qur'an
Salah satu
manfaat amsal al qur'an adalah:
a. Menampilkan suatu yang abstrak (yang hanya ada dalam pikiran)
kedalam sesuatu yang kongkret-material yang dapat diindra manusia.
b. Menyingkap makna yang sebenarnya dan memperlihatkan hal yang ghaib
melalui paparan yang nyata.
c. Menghimpun arti yang indah dalam ungkapan yang singkat sebagaimana
terlihat dalam amsal kaminah dan amsal mursalah.
d. Membuat sipelaku amsal menjadi senang dan
bersemangat.
e. Menjauhkan seseorang dari sesuatu yang tidak
disenangi.
f. Memberikan pujian kepada pelaku amsal
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Secara etiminologi kata amsal
merupakan bentuk jamak dari kata matsal dan mitsal yang berarti perumpamaan,
sesuatu yang menyerupai atau menyamai dan bandingan.
Secara terminologi matsal adalah ungkapan perkataan yang dihikayatkan dan sudah populer untuk menyerupakan keadaan yang terdapat dalam perkataan itu dengan sesuatu yang karenanya perkataan diucapkan.
Secara terminologi matsal adalah ungkapan perkataan yang dihikayatkan dan sudah populer untuk menyerupakan keadaan yang terdapat dalam perkataan itu dengan sesuatu yang karenanya perkataan diucapkan.
2. Macam-macam amsal dalam Al
Qur'an adalah:
a. Amsal Musharrahah
Yaitu amsal yang jelas, yakni
yang jelas menggunakan kata-kata perumpamaan atau kata yang menunjukan
penyerupaan.
b. Amsal Kaminah
Yaitu amsal yang tidak
menyebutkan dengan jelas kata-kata yang menunjukan perumpamaan, tetapi kalimat
itu mengandung pengertian yang mempesona, sebagaiman yang terkandung didalam
ungkapan-ungkapan singkat.
c. Amsal Mursalah
Yaitu kalimat-kalimat Al Qur'an
yang disebut secara lepas tanpa ditegaskan redaksi penyerupaan tetapi dapat
digunakan untuk penyerupaan atau Kalimat-kalimat bebas yang tidak menggunakan
lafaz tasybih secara jelas.
3. Manfaat Amsal Al Qur'an
a. Menampilkan suatu yang abstrak
(yang hanya ada dalam pikiran) kedalam sesuatu yang kongkret-material yang
dapat diindra manusia.
b. Menyingkap makna yang
sebenarnya dan memperlihatkan hal yang ghaib melalui paparan yang nyata.
c. Menghimpun arti yang indah
dalam ungkapan yang singkat sebagimana terlihat dalam amsal kaminah dan amsal
mursalah.
d. Membuat sipelaku amsal menjadi
senang dan bersemangat.
e. Menjauhkan seseorang dari
sesuatu yang tidak disenangi.
f. Memberikan pujian kepada
pelaku amsal
Daftar Pustaka
Anwar,
Rosihon.2000.Ilmu Tafsir.Bandung.Pustaka
Sastra.
Izzan,
Ahmad.2009.Ululul Qur'an: Telaah Tekstual dan Kontekstual Al Qur'an.
Bandung.Tafakur.
Al-Qattan,
Manna Kholil. 2007. Studi Ilmu-Ilmu Quran. Jakarta: Litera Antarnusa
Halim Jaya
Halim Jaya
As-Suyuthi,Jalaluddin.
Al-Itqanfi Ulum Al-Quran, Dar-AlFik: Beirut, t.t
Syekh M. Mutawalli Asy-Sya’Rawi
Fuad Kauma
Syekh M. Mutawalli Asy-Sya’Rawi
Fuad Kauma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar